Showing posts with label Liga indonesia. Show all posts
Showing posts with label Liga indonesia. Show all posts

Inilah Akibat Sebenarnya Yang Membuat Indonesia U-19 Mengalami Kelalahan Dari Vietnam

Skuad Timnas Indonesia U-19 akhirnya menelan kekalahan perdana di Piala AFF U-18 2017 saat menghadapi Vietnam dalam lanjutan kualifikasi Grup B. Tak tanggung-tanggung skuad garuda nusantara kalah dengan skor telak 3-0.


Seperti dilansir dari soccer.sindonews.com (11/9/2017), skuad garuda nusantara tampil di Stadion Thuwunna Stadium, Senin (11/9/2017) sore WIB, tanpa diperkuat Feby Eka yang mencetak hat-trick ke gawang Filipina. Pelatih Indra Sjafri menurunkan Syahrin Abimanyu sebagai pengganti sejak babak pertama.

Anak-anak didik Indra Sjafri tidak tampil seperti biasanya sejak menit pertama, alhasil Vietnam yang sempat dikurung di awal pertandingan mampu mengambil alih ritme permainan dan mencetak gol-gol kemenangan.
Dikutip dari laman bola.com (11/9/2017) setidaknya ada 3 kelemahan yang membuat timnas keok dari Vietnam, diantaranya:

1. Pertahanan Yang Mudah Ditembus

Sistem bertahan kuartet bek Timnas Indonesia U-19 yang terlalu dalam membuat penyerang-penyerang Vietnam merajalela mengobrak-abrik zona defensif Tim Merah-Putih. Para pemain Tim Negeri Paman Ho dengan mudah melakukan tusukan atau melayangkan crossing dari kedua sisi sayap, sementara Rachmat Irianto dkk. bahkan tak memberikan pressing ke para pemain Vietnam. Hal ini mempermudah kubu lawan memeragakan permainan kerja sama satu dua yang kerap merepotkan pertahanan Tim Garuda Nusantara.

2. Trio Gelandang Tak Berkutik

Trio lini tengah Timnas Indonesia U-19, Muhammad Iqbal, Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, Sahrin Abimanyu, kesulitan mengembangkan permainan karena mendapat pressing ketat dari gelandang-gelandang Vietnam. Setiap ada gelandang Tim Merah-Putih memegang bola selalu saja mereka diganggu satu sampai dua pemain Tim Negeri Paman Ho. Situasi diperparah duo jangkar Muhammad Iqbal dan Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah, seringkali terlambat menutup pertahanan.

3. Lini Serang Kurang Menggigit

Berbeda dengan dua pertandingan sebelumnya, serangan Timnas Indonesia U-19 kurang menggigit. Trio Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri, Hanis Saghara Putra, terlihat kesulitan menembus pertahanan rapat Vietnam. Egy yang selama ini jadi penyerang yang kreatif membongkar pertahanan Filipina dan Myanmar, pada saat duel versus Vietnam tak leluasa masuk area penalti lawan.

Dengan hasil ini, Vietnam akan lolos ke semifinal Piala AFF U-18 jika Myanmar kalah dari Filipina pada laga yang berlangsung hari ini. Jika Myanmar menang, maka Vietnam, Indonesia dan Myanmar akan berhitung selisih gol di laga terakhir. Di laga terakhir Indonesia akan menghadapi Brunei sedangkan Myanmar bertemu Vietnam.
Untuk mengamankan tiket semi final skuad garuda nusantara wajib menang saat melawan Brunei Darussalam Rabu (13/9/2017) nanti.

Timnas U-19 yang Menjadi Omongan Dunia hingga Indra Sjafri yang Membuat Bingung Komentator

Indonesia baru saja melakoni partai perdana Turnamen Toulon 2017 melawan Brazil di Stade d'Honneur Marcel Roustan, Rabu (31/5/2017). Indonesia yang tampil dengan pasukan Timnas U-19 menelan kekalahan tipis 0-1 dari Brazil U-20. Gol kemenangan dari tim samba berhasil dicetak oleh Gabriel Noveas tepat pada menit ke 38.


Meski mengalami kekalahan pada laga pembuka, penampilan yang disuguhkan oleh Pasukan Indra Sjafri berhasil membuat Brazil kerepotan. Hal inipun membuat Garuda Muda menuai pujian dari berbagai media di dunia. Salah satunya dari SuperEsportes yang menyatakan bahwa: "Brasil menunjukkan intensitas sejak awal, tetapi timnas Indonesia bermain dengan intensitas tinggi."
Dilansir dari laman bolalob.com (2/6/2017), masih pada pembahasan yang sama, ada sesuatu yang menarik ketika pertandingan tengah berlangsung. Saat itu, komentator asal Prancis yanh ditunjuk untuk memandu jalannya pertandingan terdengar kesulitan dalam mengeja nama-nama dari Indonesia khususnya nama dari sang Arsitek, Indra Sjafri.

Di mulut komentator nama Indra Sjafri alih-alih berubah menjadi Indra Safari. Hal ini bisa dimaklumi mengingat Indonesia baru pertama kali ikut Turnamen Toulon ini sehingga tidak terlalu dikenal. Meski terdengar kesulitan mengeja nama-nama di Timnas Indonesia, akan tetapi Ia juga memuji performa yang ditunjukkan oleh Pasukan Garuda.
"Brasil terlihat frustrasi, mereka perlu mencari jalan keluar untuk menembus pertahanan Indonesia," ucapnya komentator yang dikutip dari bolalob.com (2/6/2017)
Pada laga kedua, Indonesia akan kembali berjibaku dengan Tim yang berada di grup C lainnya, Rep. Ceko di Stadon Parsemain, Fos-Sur-Mer, pada Sabtu (3/6/2017). Good luck Timnas U-19!

Mengejutkan, Beginilah Tanggapan Robin Van Persie Ketika Diajak ke Liga Indonesia


Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok satu ini? Hampir semua maniak bola pasti mengenalnya. Ya, dia adalah Robin Van Persie. Pesepakbola berdarah Belanda memiliki kemampuan untuk mengolah si kulit bundar yang cukup mumpuni.
Hal ini terbukti ketika dirinya berhasil menyabet beberapa prestasi individual yang cukup bergengsi seperti halnya, KNVB Best Young Talent Award dan Dutch Football Talent of the Year, seperti yang dilansir dari m.goal.com (17/5/2017).


Image: www.kerjabola.com

Akhir-akhir ini, pemain eks Manchester United ini dikabarkan pernah ditawari untuk bermain dengan klub Indonesia. (@Liputan Bola) Mengingat performanya yang cukup apik dalam mengolah si kulit bundar di tengah lapangan, wajar saja bilamana Robin Van Persie banyak menjadi incaran berbagai klub. (@Liputan Bola) Salah satu klub di Indonesia yang mengincar Robin Van Persie adalah Bali United.

Namun siapa sangka, (@Liputan Bola) owner Bali United menjelaskan bahwa Robin Van Persie gagal berlabuh di Bali United alias tawaran Bali United ditolak.
Pieter Tanuri, (@Liputan Bola) selaku petinggi klub Bali United sempat mengabarkan kalau pihaknya ditawari Robin van Persie untuk mengisi slot marquee player. (@Liputan Bola) Akan tetapi, Bali United keberatan dengan dana yang dipatok.

Diinformasikan bahwasanya Robin van Persie ditawari dengan nilai 5,5 juta euro atau sekitar 80 miliar rupiah. (@Liputan Bola) Nilai eks striker Arsenal dan Manchester United pun sempat diturunkan menjadi 2 juta euro atau sekita 29 miliar rupiah, akan tetapi tetap terlampau besar untuk Bali United, seperti yang dilansir dari kaltim.tribunnews.com (17/5/2017).

Status WNI Ezra Walian Terancam Dicabut, Baca Penyebabnya

Status WNI Ezra Walian Terancam Dicabut, Baca Penyebabnya

Ezra Walian resmi memiliki status menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah menerima Keputusan Presiden (Keppres) untuk menaturalisasikannya pertanggal 20 Maret 2017.
Pemain berdarah Belanda itu langsung bergabung ke skuad asuhan Luis Milla di Timnas Indonesia U-22.

Setelah resmi menjadi WNI, ada satu tahap lagi yang harus dilakukan oleh Ezra, yakni sumpah janji.
Jika hal itu tidak dilakukan oleh pesepak bola berusia 19 tahun ini, maka status WNI-nya akan hangus.

Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan sudah meminta kepada PSSI agar Ezra melakukan janji sumpah sebagai WNI.
Namun, pihak PSSI belum bisa memastikan kapan pemain yang berposisi sebagai penyerang itu akan datang untuk melakukan janji sumpah.

"Waktu di Stadion Pakansari, saya sudah mengingatkan hal ini kepada Sekjen PSSI, Pak Ade. Katanya besok dan saya tanya pastinya kapan tapi sampai sekarang belum dilakukan," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Jumat (24/3/2017).
Gatot juga menambahkan, setelah Keppres Ezra keluar pertanggal 20 Maret 2017, pemain yang berkarir di Liga Belanda bersama Jong Ajax itu harus melakukan janji sumpah tidak boleh lewat dari tiga bulan.

Sebab, janji sumpah yang harus dilakukan oleh Ezra ini wajib dan sangat berpengaruh dengan status WNInya.
Jika memang Ezra tidak melakukan janji sumpah hingga tiga bulan ke depan, maka Gatot sangat menyayangkan hal tersebut.

Pasalnya seluruh stakeholder di Indonesia sudah membantu agar proses naturalisasi Ezra segera selesai.
"Kami akan terus menagih kepada PSSI karena kalau tidak dilakukan ya mubajir," kata Gatot.
"Sebab proses ini ditangani langsung oleh beberapa menteri dan juga Presiden, jadi poinnya harus serius," tambahnya.

Ezra saat ini masih mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, Kota Tangerang, sampai Sabtu (25/3/2017).
Ezra dikabarkan akan berada di Indonesia sampai kalender FIFA Matchday berakhir pada Selasa (28/3/2017).
Setelah itu, Ezra akan kembali ke Belanda untuk memperkuat klubnya tersebut. (*)

Dua Pemain Timnas Indonesia Dipuji oleh Pelatih Myanmar

Evan Dimas Timnas

Pelatih tim nasional Myanmar, Gerd Zeize mengaku terkesan dengan dua pemain muda Indonesia. Kedua pemain tersebut adalah Febri Haryadi dan Evan Dimas Darmono.

Timnas Myanmar menjajal tim nasional U-22 Indonesia dalam laga uji coba di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Selasa (21/3/2017). Pertandingan tersebut berakhir dengan kemenangan 3-1 bagi Myanmar.

Sejatinya, timnas U-22 bisa mencetak gol lebih dahulu melalui sontekan Ahmad Nur Hardianto. Namun, The White Angels mampu membalas melalui gol-gol yang dicetak oleh Maung Lwin Maung, Ko Ko Kyaw dan Si Thu Aung.

Di pertandingan tersebut, Febri dijadikan starter oleh Luis Milla. Dia tampil mengesankan, khususnya di babak pertama.

Sementara itu, Evan Dimas baru dimainkan di awal babak kedua. Masuknya Evan membuat permainan timnas jadi lebih bagus di lini tengah.

Usai pertandingan, Gerd Zeise ditanya tentang siapa pemain Indonesia yang berhasil mencuri perhatiannya. Dia pun langsung menyebut dua pemain asal Persib Bandung dan Bhayangkara FC tersebut.

"Febri sangat bagus, dia membuat tim  saya sangat tertantang, dia masih muda, dan punya masa depan yang bagus. Evan Dimas juga sangat brilian," pujinya. 

Indonesia Belajar Dari Kekalahan Lawan Myanmar


Indonesia dinilai bisa belajar banyak dari kekalahan lawan Myanmar. Hal itu dijelaskan oleh satu tokoh penting dunia bola Indonesia saat ini.

Indonesia memang mendapatkan pelajaran berharga. Bima Sakti, Selaku asisten pelatih timnas Indonesia meyakini seluruh pemain akan mengambil pelajaran dari kekalahan atas Myanmar.
Dalam laga uji coba yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kab.Bogor, Selasa, 21/03 sore WIB, Indonesia menelan kekalahan atas Myanmar dengan kedudukan akhir 1-3.

Skuad Garuda Muda sejatinya mampu unggul lebih dulu di menit ke-22 melalui Ahmad Nur Hardiyanto, Akan tetapi tim tamu berhasil membalikan kedudukan melalui Maung Lwin ’35, Kyaw Ko Ko’75, Dan Si Thu Aung’90 yang akhirnya membuat Indonesia harus mengakhiri laga dengan kepala tertunduk.

Kekalahan yang didapat di kandang sendiri atas Myanmar jelas cukup menyakitkan, Terlebih lagi ini adalah debut pertama Luis Milla sebagai sang juru taktik anyar timnas Indonesia.
Walau begitu, Bima Sakti tetap berupaya mengambil sisi positif dari laga kali ini, Dengan tegas Ia juga menyatakan bila terjadinya kesalahan demi kesalahan di lapangan akan menjadi bahan evaluasi tim pelatih.

Eks pemain dari klub Persema Malang tersebut menilai, Myanmar lebih unggul lantaran mempunyai persiapan yang jauh lebih matang dibandingkan Indonesia.
“Telah kami sampaikan kepada para pemain, Bahwasanya ini merupakan sebuah pembelajaran yang baik.”

Sekedar info, Timnas Indonesia menurunkan skuad U-22, Sementara di kubu timnas Myanmar diperkuat oleh para pemain senior juga U-23.
Sebelum turun di ajang SEA Games pada Agustus mendatang, Skuad Garuda akan melakoni pemusatan latihan di Spanyol selama beperapa bulan.

Memalukan, Timnas Indonesia Kalah 1-3 dari Myanmar!


Debut Luis Milla melatih Timnas Indonesia berakhir nestapa setelah dalam laga melawan Myanmar, 
Tim Garuda kalah dengan skor 1-3. Meskipun unggul lebih dulu melalui Nur Hardianto, Myanmar berbalik unggul via gol-gol Maung Maung Lwin, Kyaw Ko Ko, dan Si Thu Aung.

Jalannya Pertandingan

Babak Pertama

Indonesia langsung meningkatkan intensitas serangan sejak peluit pertama dibunyikan. Benar seperti apa yang digaungkan sebelumnya, Garuda Muda mengandalkan kecepatan para pemainnya untuk menembus pertahanan Myanmar.

Indonesia akhirnya membuka skor pada menit ke-22 melalui Nur Hardianto. Pemain bernomor punggung 9 ini tanpa kesulitan menanduk bola masuk ke gawang Myanmar setelah menerima umpan manis dari sisi kiri. Tim tuan rumah memimpin skor dengan 1-0.
Usai gawang Thiha Shitu kebobolan, giliran Myanmar yang lebih sering menguasai bola. Kecepatan Win Min Htut dan kawan-kawan kerap merepotkan pertahanan Indonesia yang dikomandoi Putu Gede.

Gawang Indonesia hampir kebobolan. Penetrasi  kilat yang dilakukan Kyaw Ko Ko membuat dirinya berhadapan satu lawan satu dengan Dicky Indrayana. Beruntung, Dicky bisa menepis bola dan hanya corner kick.

Myanmar menyamakan kedudukan pada menit 36. Maung Lwin Maung mengecoh Dicky sebelum memasukkann bola ke gawang Indonesia, sehingga skor menjadi 1-1.

Baik Indonesia maupun Myanmar sama-sama tak segan melakukan serangan frontal ke area lawan. Namun, hingga babak pertama usai skor tetap 1-1.

Babak Kedua

Di interval kedua, Indonesia dan Myanmar sama-sama bermain terbuka. Kendati kurang dominan, tapi tim tamu lebih efektif dalam menyerang.

Masuknya Evan Dimas dan Ezra Walian juga membuat seluruh penonton yang memadati Stadion Pakansari gemuruh.

Membentur tiang gawang! Usaha Myanmar untuk membalikkan keadaan gagal, setelah tendangan pemain tim tamu membentur tiang. Tak hanya satu kali, beberapa menit kemudian tendangan pemain Myanmar juga mengenai tiang gawang.

Petaka untuk Indonesia terjadi pada menit 74. Myanmar mencetak gol melalui titik penati melalui Ko Ko Kyaw. Sebelumnya, Bagas melanggar Ko Ko di kotak terlarang.
Pergerakan Febri yang sangat mobile kerap merepotkan barisan pertahanan Myanmar. Pemain sayap Persib Bandung tersebut pun sempat dilanggar keras oleh bek tim tamu sehingga terpaksa mendapatkan perawatan.

Indonesia kian merana setelah Myanmar mencetak gol pada injury time babak kedua melalui Si Thu Aung. Skor 1-3 pun menutup pertandingan di Stadion Pakansari.

Susunan Pemain

Indonesia: Dicky Indrayana; Ryuji, Bagas, Putu Gede, Ricky Fajrin/Zalnando; Hanif/Sitanggang, Gian Zola/Evan Dimas, Hargianto, Asnawi Bahar; Febri, Saddil/Osvaldo Haay, Ahmad Nur, Ezra Walian.

Myanmar: Thiha Shitu: David Htan, Phyo Ko Ko Thein, Win Min Htut, Myao Ko Tun/Than Win Aung, Thein Than Win; Yan Aung Kyaw, Aung Thu, Yan Ninang Oo/Naing Thet, Mg Mg Lwin/Si Thu Aung; Kyaw Ko Ko.

Luis Milla Pilih Pemain Keturunan Jepang Ini Hanya Lewat Video

Luis Milla Pilih Pemain Keturunan Jepang Ini Hanya Lewat Video

Sesi seleksi Timnas U-22 di Lapangan SPH Karawaci sudah selesai. Luis Milla mengaku puas dengan kinerja ke-25 pemain yang dipanggilnya untuk dilihat langsung kepantasannya memakai kostum Tim Garuda.

Menariknya, tidak semua pemain dipanggil berdasarkan pengamatan langsung Milla selama gelaran Piala Presiden 2017 berlangsung dan rekomendasi tim pelatih. Pelatih asal Spanyol itu ternyata punya beragam cara untuk menilai kemampuan seorang pemain.
Ryuji Utomo, misalnya, bisa ikut seleksi meskipun belum sekali pun turun membela Persija Jakarta sejak hengkang dari Arema Malang. Tiga kali turun berlaga, Persija belum pernah menurunkan salah satu bek andalannya itu.

Lantas, berdasarkan apa pemain keturunan Jepang itu bisa dipanggil ikut seleksi?
"Sebenarnya bukan hanya di Piala Presiden saja pengamatan yang dilakukan oleh Milla, tapi juga dari rekaman video musim lalu dan beberapa turnamen lainnya," kata Danurwindo mencoba menjawab pertanyaan publik.

Sementara asisten pelatih Bima Sakti lebih menyoroti aspek fisik sang pemain yang dianggap sangat ideal untuk posisi barisan pertahanan. "Ryuji dilihat oleh Luis Milla memiliki postur tubuh yang bagus."

Memang, pemain berusia 21 tahun ini memiliki tinggi badan 183 cm dan postur kekar yang sangat ideal diposisikan sebagai benteng kokoh. Jam terbangnya pun lumayan tinggi. Pemain yang ibunya berdarah Jepang ini sudah 10 kali membela Timnas U-19 dan mencetak 1 gol.

Prediksi PSS Sleman vs Mitra Kukar, 9 Februari 2017


Prediksi PSS Sleman vs Mitra Kukar, 9 Februari 2017 – Match day kedua babak penyisihan Grup 1 Piala Presiden 2017 akan mulai dilangsungkan pada 9 Februari esok. Pada kesempatan ini akan ada laga yang sangat seru, di mana tuan rumah, PSS Sleman akan menjamu Mitra Kukar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta mulai pukul 15:00 WIB.

Pada laga sebelumnya, PSS diluar dugaan berhasil menahan imbang juara TSC A 2016, Persipura Jayapura dengan skor 0-0 pada 4 Februari yang lalu. Dengan demikian, tim berjuluk Elang Jawa itu berhasil menduduki posisi kedua di tabel klasemen sementara Grup 1.

Di sisi lain, Mitra Kukar justru berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0 saat menghadapi Persegres Gresik United di tempat yang sama, yakni di Stadion Maguwoharjo. Dengan kemenangan ini, Mitra Kukar kini berhasil menduduki posisi puncak klasemen Grup 1 dengan raihan 3 poin.

Oleh sebab itu, pada laga kali ini PSS dipastikan akan tampil habis-habisan demi meraih kemenangan dan menjaga peluang mereka untuk bisa lolos dari babak penyisihan grup. Namun hal itu dipastikan tak akan mudah, karena tim Naga Mekes juga berambisi untuk meraih kemenangan demi memastikan lolos ke babak selanjutnya.

Pada laga kali ini akan ada dua pemain yang menjadi sorotan, yakni Mahadirga Lasut di kubu PSS Sleman dan Zulham Zamrun di kubu Mitra Kukar.

Seperti diketahui, Mahadirga selalu menjadi pemain kunci bagi PSS Sleman. Hal itu terbukti saat pemain asal Manado itu selalu dimainkan setiap kali PSS memainkan pertandingan. Saat laga melawan Persipura kemarin Mahardiga juga terlihat aktif dalam mengatur serangan.

Sedangkan Zulham yang baru saja bergabung dengan Mitra Kukar pada musim ini dituntut untuk menunjukkan peforma terbaiknya. Karena tak bisa dipungkiri, Mitra Kukar memiliki ekspetasi yang cukup besar kepada mantan striker Persib Bandung tersebut.

Prediksi Line Up PSS Sleman vs Mitra Kukar
PSS Sleman:Try Hamdani Goentara; Waluyo, Jodi kustiawan, Revi Agung, M Bagus Nirwanto, Busari, Angga Setiawan, Mahardiga Lasut, Imam Bagus Kurnia, Waskito Chandra, Riski Noviransyah.

Mitra Kukar: Gerri Mandagi; Dedi Gusmawan, Abdul Gamal, Jorge Gotor; Bayu Pradana, Oh In-kyun,Anindito Wahyu, Hisyam Tolle; Septian David Maulana, Hendra Adi Bayauw, Zulham Zamrun, Angel CarrascosaMunoz.

Lima laga terakhir PSS Sleman

04/02/17 PSS Sleman 1 – 0 Persipura
Jayapura
22/12/16 PSS Sleman 3 – 4 PSC Cilacap
14/12/16 Persuper Madura United 1 – 2
PSS Sleman
09/12/16 PSS Sleman 3 – 2 Perserang
13/01/16 Persita Tangerang 0 – 0 PSS Sleman
Lima laga terakhir Mitra Kukar

04/02/17 Mitra Kukar 1 – 0 Gersik United
16/12/16 Persela Lamongan 1 – 1 Mitra Kukar
12/12/16 Semen Padang 3 – 2 Mitra Kukar
07/12/16 Mitra Kukar 1 – 2 Persipura Jayapura
02/12/16 Mitra Kukar 2 – 0 Persija Jakarta

Presentase Kemenangan
PSS Sleman: 38%
Mitra Kukar: 30%
Seri: 32%

Jokowi Lakukan Tendangan Pertama, Pagar Maguwoharjo Dirubuhkan

Persiapan matang terus dilakukan panitia pelaksana turnamen Piala Presiden 2017 jelang pembukaan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 4 Februari mendatang.


Salah satu persiapan yang gencar dilakukan terkait upacara pembukaan yang meriah. Maklum saja, acara ini akan dihadiri langsung orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.
Nantinya, Jokowi akan melakukan tendangan pertama sebagai simbol dibukanya turnamen yang terakhir dilaksanakan tahun 2015 lalu.

Atas hal ini, pihak panpel pun terpaksa merubuhkan pagar yang ada di tribun VIP Stadion Maguwoharjo.

"Ada serimonial di mana Presiden akan melakukan tendangan pertama. Jadi, itu terpaksa kami potong pagarnya," kata Ketua Panpel Piala Presiden 2017, Iwan Budianto, saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
Selain Presiden Jokowi, laga pembukaan ini juga akan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

"Inikan laga perdana Piala Presien. Saya Pasti datang, masa tak hadir," ujar Imam.
Piala Presiden terbagi ke dalam lima grup. Sleman, Bandung, Malang, Madura, dan Bali diplot sebagai tuan rumah turnamen pramusim sebelum bergulirnya turnamen resmi pada Maret 2017--Liga 1.

Indra Sjafri Tanggapi Kemungkinan Timnas Indonesia U-19 Pakai Pemain Naturalisasi

PSSI berencana melakukan naturalisasi terhadap bakat-bakat keturunan Indonesia yang tersebar di beberapa negara. Hal ini mendapat tanggapan dari pelatih anyar Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri.
PSSI saat ini tengah mendata para pemain yang tengah dinaturalisasi dan besar kemungkinan pemain tersebut masih berusia muda dan bisa masuk ke skuat Timnas Indonesia U-19.


Tapi menurut Indra, ia tidak akan menggunakan jasa pemain naturalisasi. Ia lebih memilih untuk mencari talenta-talenta lokal yang ada di Indonesia untuk masuk skuat Garuda Muda.

"Tim saya tidak akan memakai pemain-pemain naturalisasi. Saya ingin tim yang latih berasal dari pemain-pemain lokal yang ada di Indonesia," ujar Indra.

Indra sendiri memiliki tugas berat di periode keduanya bersama Garuda. Ia ditargetkan mengulangi prestasi tahun 2013 dengan menjadi juara Piala AFF U-19 tahun ini. Meski begitu Indra mengaku siap dan akan berusaha memenuhi target yang dicanangkan.

"Target yang diusung pak ketua umum itu pantas juara dan saya memang harus siap menjalan tugas yang diberikannya," ucapnya.